16/02/11

Sukses Cari Pekerjaan, Pakai Saja Kacamata!

image

SUKSES atau tidaknya Anda mendapatkan pekerjaan ternyata tidak hanya menyoal pintar dan mahir menjawab pertanyaan saat interview saja, penampilan juga layak menjadi pertimbangan para perekrut Anda.

Dari sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh College of Optometrists, sebagian perusahaan cenderung merekrut karyawan yang berkacamata saat wawancara. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan, sepertiga orang dewasa menganggap pengguna kacamata terlihat lebih profesional. Sementara 43 persennya menilai mereka yang berkacamata terlihat lebih cerdas.

Efek dari penelitian tersebut, sebanyak 40 persen yang bermata normal malah mempertimbangkan menggunakan kacamata saat interview agar sukses mendapatkan pekerjaan. Bahkan, sebanyak enam persen berkacamata demi tampil lebih modis, sedang sembilan persen lainnya berpikir kacamata membuat pemakainya terlihat lebih percaya diri dan menarik.

Sebuah stereotipe lama memang, jika orang berkacamata dinilai cenderung pintar, meski kacamata tak bisa menjadi tolok ukur kecerdasan seseorang. Toh realitanya, kalangan pebisnis ingin mempekerjakan staf yang pintar, salah satunya dengan memilih yang berkacamata. Hal ini diungkapkan Cary Cooper, profesor psikologi dari Lancaster University, Inggris, seperti dikutip CyberNews dari Daily Mail.

Faktanya, dalam dunia kesehatan, kacamata sering dikaitkan dengan indikasi penggunanya memiliki masalah dengan penglihatan yang buruk. Namun Cooper menambahkan, beberapa orang bermata normal ternyata lebih percaya diri berkacamata, dengan harapan mereka mampu meningkatkan kemampuan mereka saat interview. Aneh-aneh saja.


Sumber :http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/wanita/2011/02/07/1060/Sukses-Cari-Pekerjaan-Pakai-Saja-Kacamata

11/02/11

Aneka Bentuk Frame Kacamata

Apa sih properti yang paling haram hukumnya untuk ditinggalkan saat Anda berencana menikmati sapaan matahari pantai? Selain sunblock, tentunya kacamata hitam dapat dipastikan sudah harus bertengger dengan manis di wajah Anda sebelum menginjak pasir hangat.

Kacamata hitam yang tadinya hanya berfungsi hanya sebagai penahan silaunya terik matahari, kini memang jadi salah satu fashion item yang paling diupdate. Berbagai macam model dan variasi frame serta warna kaca memanjakan Anda untuk tampil lebih gaya.


Anda bisa bebas memilih aneka bentuk frame kacamata. Ingin yang berframe lebar, persegi, ataupun oval. Warnanya pun bervariasi, mulai dari warna netral seperti hitam, coklat, biru, sampai warna-warna terang seperti hijau atau merah.
Tapi jangan lupa, perhatikan kesesuaian antara bentuk wajah dengan frame kacamata hitam yang digunakan. Sebelum salah memilih frame, lebih baik kenali dahulu bentuk wajah Anda.


Persegi
Bentuk tegas wajah Anda yang persegi akan tampil lebih halus jika mengenakan frame kacamata hitam ala mata kucing dan oval mendatar. Wajah akan terlihat lebih panjang dan bentuk perseginya tidak akan tampak kaku.


Bulat
Frame kacamata yang bentuknya bulat sudah pasti haram hukumnya untuk Anda. Pilih frame kacamata yang bentuknya persegi, atau model persegi datar. Dengan begitu wajah Anda akan terlihat lebih panjang atau ramping.


Dahi lebar
Wajah Anda berdahi lebar? Kurangi kelebaran porsi wajah Anda dengan frame kacamata yang bagian atasnya lebih lebar atau yang modelnya seperti kacamata pilot. Frame seperti ini akan menyamarkan atau setidaknya mengurangi bagian dahi Anda yang lebar. Hindari kacamata yang berframe oval atau sempit, karena akan tampak sangat kontras dengan wajah Anda yang lebar. Frame dengan warna-warna terang dan tanpa pinggiran akan membuat Anda pun tampil lebih fashionable.


Dahi kecil
Bentuk dahi kecil bukan berarti tidak bisa tampil gaya dengan kacamata hitam karena 'space' yang terbatas. Coba kenakan kacamata yang framenya lebih lebar pada bagian atasnya. Sedangkan bagian bawahnya bisa yang tanpa frame/tanpa pinggiran. Kacamata berframe oval dan mata kucing akan menyamarkan tulang pipi Anda yang menonjol.


Oval
Anda yang memiliki bentuk wajah oval tidak akan punya masalah dengan frame kacamata model apapun. Jangan lupa untuk tetap memilih frame kacamata yang proporsional dengan bentuk wajah. Pilih frame yang sama lebar atau lebih lebar dari bagian wajah Anda yang terleba

Tips Memilih Kacamata Sesuai Bentuk Wajah



  • Memakai kacamata dapat membentuk image seseorang. Ia dapat membuat Anda terlihat pintar, seksi dan gaya. Simak tips berikut.
  • Tampil cantik dengan kacamata bukan perkara sulit. Cukup sesuaikan beberapa aspek, mulai dari jenis acara, bentuk wajah hingga penyesuaian tata rias.
  • 1. Pilihlah kacamata dengan model yang cocok untuk setiap kesempatan, baik acara formal maupun informal. Oleh karena itu saran kami pilihlah kacamata ringan, chic dan trendi daripada kacamata yan berbingkai berat yang membuat Anda terlihat serius dan lebih tua.
  • 2. Sesuaikan bentuk kacamata dengan bentuk wajah. Untuk wajah persegi, pilihlah kacamata bulat. Wajah bulat, cocok dengan kacamata persegi panjang. Bagi Anda yang berbentuk wajah oval tak perlu khawatir dalam memilih model, karena hampir semua
  • bentuk cocok digunakan.
  • 3. Make-up natural lebih cocok untuk Anda yang memakai kacamata, karena frame kacamata sudah meramaikan wajah. Bila make-up mata terlalu kontras, maka penampilan akan terlihat vulgar. Untuk itu, gunakan eyeliner tipis di garis mata, kemudian pakai lip gloss dan blush on. Riasan simpel membuat wajah terlihat lebih fresh meskipun kacamata bertengger sepanjang hari.
  • 4. Alis juga sangat penting bagi Anda yang menggunakan kacamata. Rapikan dengan bentuk sedikit melengkung untuk mengaksentuasikan keecantikan wajah.
  • 5. Jika warna kulit Anda gelap, sebaiknya pilihlah frame dengan warna lebih terang untuk efek mencerahkan kulit.

Menjaga Mata Tetap Sehat Saat di Depan Komputer

Banyak alasan mengapa seseorang berjam-jam duduk di depan monitornya, selain karena alasan sedang bekerja dan browsing mencari informasi, aktifitas yang paling banyak dilakukan adalah bermain games dan ber-jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.

Banyak dampak negatif dari terlalu lama berada di depan monitor, khususnya untuk masalah mata. Dengan terus-menerus berada di depan komputer dan memandang layar monitor tersebut, keluhan demi keluhan mulai bermunculan. Dan bila hal ini tidak diatasi akan sangat membahayakan mata si pengguna.

Berikut cara menjaga mata tetap sehat walaupun berjam-jam di depan komputer:

1. Jaga jarak pandang antara mata dengan monitor.
Jarak yang disarankan adalah sekitar 50-100 cm, dan jika dalam batas minimal kita masih mengalami kesulitan dalam membaca, sebaiknya ukuran font diperbesar agar kita merasa nyaman.

2. Ganti monitor CRD dengan LCD
Penggunaan monitor CRD (monitor lama) sebaiknya diganti dengan LCD. Boleh juga ditambahkan dengan layar anti silau atau kacamata anti radiasi (khususnya untuk pengguna yang matanya minus atau silinder)

3. Atur monitor setting
Beberapa monitor yang ada sekarang banyak menyediakan pre-set display mode untuk memudahkan pengguna mengganti setting layar mereka. Pre-set setting tersebut memberi level brightnes yang berbeda, untuk menyesuaikan kondisi penggunaan monitor.

4. Gunakan penerangan yang cukup
Penerangan ruangan saat menggunakan komputer harus diatur sedemikian rupa, artinya tidak terlalu redup dan tidak juga terlalu silau, atur senyaman mungkin.

5. Beri waktu untuk mata beristirahat

Penglihatan yang diarahkan ke layar komputer secara terus menerus dapat menyebabkan mata menjadi lelah dan tegang, yang akhirnya mata menjadi perih dan berair. Untuk itu, beri waktu untuk mata Anda beristirahat sejenak. Caranya dengan mengistirahatkan mata 5 menit setiap jam. Anda dapat meninggalkan monitor Anda sejenak, atau memandang ke arah lain selain monitor Anda.

Sumber : http://vibizconsulting.com/column/index/ictfiles/113

Dibalik Penemuan Kacamata

Kacamata merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah kehidupan umat manusia. Setiap peradaban mengklaim sebagai penemu kacamata. Akibatnya, asal-usul kacamata pun cenderung tak jelas dari mana dan kapan ditemukan.

Lutfallah Gari, seorang peneliti sejarah sains dan teknologi Islam dari Arab Saudi mencoba menelusuri rahasia penemuan kacamata secara mendalam. Ia mencoba membedah sejumlah sumber asli dan meneliti literatur tambahan.

Investigasi yang dilakukannya itu membuahkan sebuah titik terang. Ia menemukan fakta bahwa peradaban Muslim di era keemasan memiliki peran penting dalam menemukan alat bantu baca dan lihat itu.

Lewat tulisannya bertajuk The Invention of Spectacles between the East and the West, Lutfallah mengungkapkan, peradaban Barat kerap mengklaim sebegai penemu kacamata. Padahal, jauh sebelum masyarakat Barat mengenal kacamata, peradaban Islam telah menemukannya. Menurut dia, dunia Barat telah membuat sejarah penemuan kacamata yang kenyataannya hanyalah sebuah mitos dan kebohongan belaka.

”Mereka sengaja membuat sejarah bahwa kacamata itu muncul saat Etnosentrisme,” papar Lutfallah.

Menurut dia, sebelum peradaban manusia mengenal kacamata, para ilmuwan tdari berbagai peradaban telah menemukan lensa. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya kaca.

http://www.thesciencefair.com/Merchant2/graphics/00000001/LensConcave_M.jpg
Lensa juga dikenal pada beberapa peradaban seperti Romawi, Yunani, Hellenistik dan Islam. Berdasarkan bukti yang ada, lensa-lensa pada saat itu tidak digunakan untuk magnification (perbesaran), tapi untuk pembakaran. Caranya dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa/titik api lensa.

Oleh karena itu, mereka menyebutnya dengan nama umum “pembakaran kaca/burning mirrors”. ”Hal ini juga tercantum dalam beberapa literatur yang dikarang sarjana Muslim pada era peradaban Islam,” tutur Lutfallah. Menurut dia, fisikawan Muslim legendaris, Ibnu al-Haitham (965 M-1039 M), dalam karyanya bertajuk Kitab al-Manazir (tentang optik) telah mempelajarai masalah perbesaran benda dan pembiasan cahaya.

Ibnu al-Haitam mempelajari pembiasan cahaya melewati sebuah permukaan tanpa warna seperti kaca, udara dan air. “Bentuk-bentuk benda yang terlihat tampak menyimpang ketika terus melihat benda tanpa warna”. Ini merupakan bentuk permukaan seharusnya benda tanpa warna,” tutur al-Haitham seperti dikutip Lutfallah.

Inilah salah satu fakta yang menunjukkan betapa ilmuwan Muslim Arab pada abadke-11 itu telah mengenali kekayaan perbesaran gambar melalui permukaan tanpa warna. Namun, al-Haitham belum mengetahui aplikasi yang penting dalam fenomena ini. Buah pikir yang dicetuskan Ibnu al-Haitham itu merupakan hal yang paling pertama dalam bidang lensa.

Paling tidak, peradaban Islam telah mengenal dan menemukan lensa lebih awal tiga ratus tahun dibandingkan Masyarakat Eropa. Menurut Lutfallah, penemuan kacamata dalam peradaban Islam terungkap dalam puisi-puisi karya Ibnu al-Hamdis (1055 M- 1133 M). Dia menulis sebuah syair yang menggambarkan tentang kacamata. Syair itu ditulis sekitar200 tahun, sebelum masyarakat Barat menemukan kacamata. Ibnu al-Hamdis menggambarkan kacamata lewat syairnya antara lain sebagai berikut:

”Benda bening menunjukkan tulisan dalam sebuah buku untuk mata, benda bening seperti air, tapi benda ini merupakan batu. Benda itu meninggalkan bekas kebasahan di pipi, basah seperti sebuah gambar sungai yang terbentuk dari keringatnya,” tutur al-Hamdis.

Al-Hamdis melanjutkan, ”Ini seperti seorang yang manusia yang pintar, yang menerjemahkan sebuah sandi-sandi kamera yang sulit diterjemahkan. Ini juga sebuah pengobatan yang baik bagi orang tua yang lemah penglihatannya, dan orang tua menulis kecil dalam mata mereka.”

Syair al-Hamids itu telah mematahkan klaim peradaban Barat sebagai penemu kacamata pertama.

Pada puisi ketiga, penyair Muslim legendaris itu mengatakan, “Benda ini tembus cahaya (kaca) untuk mata dan menunjukkan tulisan dalam buku, tapi ini batang tubuhnya terbuat dari batu (rock)”.

Selanjutnya dalam dua puisi, al-Hamids menyebutkan bahwa kacamata merupakan alat pengobatan yang terbaik bagi orang tua yang menderita cacat/memiliki penglihatan yang lemah. Dengan menggunakan kacamata, papar al-Hamdis, seseorang akan melihat garis pembesaran.

Dalam puisi keempatnya, al-Hamdis mencoba menjelaskan dan menggambarkan kacamata sebagai berikut: “Ini akan meninggalkan tanda di pipi, seperti sebuah sungai”. Menurut penelitian Lutfallah, penggunaan kacamata mulai meluas di dunia Islam pada abad ke-13 M. Fakta itu terungkap dalam lukisan, buku sejarah, kaligrafi dan syair.

Dalam salah satu syairnya, Ahmad al-Attar al-Masri telah menyebutkan kacamata. “Usia ua datang setelah muda, saya pernah mempunyai penglihatan yang kuat, dan sekarang mata saya terbuat dari kaca.” Sementara itu,sSejarawan al-Sakhawi, mengungkapkan, tentang seorang kaligrafer Sharaf Ibnu Amir al-Mardini (wafat tahun 1447 M). “Dia meninggal pada usia melewati 100 tahun; dia pernah memiliki pikiran sehat dan dia melanjutkan menulis tanpa cermin/kaca. “Sebuah cermin disini rupanya seperti lensa,” papar al-Sakhawi.

Fakta lain yang mampu membuktikan bahwa peradaban Islam telah lebih dulu menemukan kacamata adalah pencapaian dokter Muslim dalam ophtalmologi, ilmu tentang mata. Dalam karanya tentang ophtalmologi, Julius Hirschberg , menyebutkan, dokter spesialis mata Muslim tak menyebutkan kacamata. ”Namun itu tak berarti bahwa peradaban Islam tak mengenal kacamata,” tegas Lutfallah. desy susilawati

Eropa dan Penemuan Kacamata
http://listverse.files.wordpress.com/2007/09/friedrich-herlin-reading-saint-peter-1466.jpg

Roger Bacon
Pada abad ke-13 M, sarjana Inggris, Roger Bacon (1214 M – 1294 M), menulis tentang kaca pembesar dan menjelaskan bagaimana membesarkan benda menggunakan sepotong kaca. “Untuk alasan ini, alat-alat ini sangat bermanfaat untuk orang-orang tua dan orang-orang yang memiliki kelamahan pada penglihatan, alat ini disediakan untuk mereka agar bisa melihat benda yang kecil, jika itu cukup diperbesar,” jelas Roger Bacon.

Beberapa sejarawan ilmu pengetahuan menyebutkan Bacon telah mengadopsi ilmu pengetahuannya dari ilmuwan Muslim, Ibnu al-Haitam. Bacon terpengaruh dengan kitab yang ditulis al-Haitham berjudul Ktab al-Manazir Kitab tentang Optik. Kitab karya al-Haitham itu ternyata telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.

Ide pembesaran dengan bentuk kaca telah dicetuskan jauh sebelumnya oleh al-Haitham. Namun, sayangnya dari beberapa bukti yang ada, penggunaan kaca pembesar untuk membaca pertama disebutkan dalam bukunya Bacon.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b1/Julius_Hirschberg.jpg/220px-Julius_Hirschberg.jpg

Julius Hirschberg
Julius Hirschberg, sejarawan ophthalmologi (ilmu pengobatan mata), menyebutkan dalam bukunya, bahwa perbesaran batu diawali dengan penemuan kaca pembesar dan barulah kacamata tahun 1300 atau abad ke-13 M. “Ibnu al-Haitham hanya melakukan penelitian mengenai pembesaran pada abad ke – 11 M,” cetusnya Hirschberg.

Kacamata pertama disebutkan dalam buku pengobatan di Eropa pada abad ke-14 M. Bernard Gordon, Profesor pengobatan di Universitas Montpellier di selatan Perancis, mengatakan di tahun 1305 M tentang tetes mata (obat mata) sebagai alternatif bagi orang-orang tua yang tidak menggunakan kacamata.

http://www.homeoint.org/morrell/articles/photo/chauliac.jpg

Guy de Chauliac
Tahun 1353 M, Guy de Chauliac menyebutkan jenis obat mata lain untuk menyembuhkan mata, dia mengatakan lebih baik menggunakan kacamata jika obat mata tidak berfungsi.

Selain para ilmuwan di atas, adapula tiga cerita yang berbeda disebutkan oleh sarjana Italia, Redi (wafat tahun 1697). Cerita pertama, disebutkan dalam manuskrip Redi tahun 1299 M. Disebutkan dalam pembukaan bahwa pengarang adalah orang yang sudah tua dan tidak bisa membaca tanpa kacamata, yang ditemukan pada zamannya.

Cerita kedua, juga diceritakan oleh Redi, menunjukkan bahwa kacamata disebutkan dalam sebuah pidato yang jelas tahun 1305 M, dimana pembicara mengatakan bahwa perlatan ini ditemukan tidak lebih cepat dari 20 tahun sebelum pidato tersebut diungkapkan.

Cerita ketiga, menyebutkan bahwa biarawan (the monk) Alexander dari Spina (sebelah timur Itali) belajar bagaimana menggunakan kacamata. Dia wafat tahun 1313 M.

Akhirnya tiga versi cerita berbeda tersebut menyebarluas, karena banyak buku lain yang mengadopsi cerita-cerita yang disebutkan Redi setelah dia wafat. Namun, beberapa sejarahwan ilmu pengetahuan mengatakan bahwa Redi telah membuat cerita bohong dan mereka tidak percaya.

Bahkan, dalam buku Julius Hirschberg, juga disebutkan tentang cerita Redi itu, ditulis antara tahun 1899 dan 1918 di Jerman dan banyak informasi yang sudah tua dan banyak yang diperbaharui. Buku tersebut kemudian diterjemahkan (tanpa revisi) ke dalam bahasa Inggris dan dipublikasikan tahun 1985. Hasilnya, cerita Redi menyebar di Inggris, artikel penelitian itu ditolak kebenaran ceritanya dan ini ditolak Julius Hirschberg.

Beberapa cerita bohong lain juga ditulis oleh seorang jurnalis di pertengahan abad ke 19 M. Dia mengklaim Roger Bacon merupakan penemu kacamata seperti. Bahkan ia juga menyebutkan bahwa biarawan (the Monk) Alexander juga telah diajarkan Roger Bacon bagaimana menggunakan kacamata. Kabar ini tentu saja dengan cepat menyebar.

Kebohongan lain juga terlihat pada sebuah nisan. Seorang pengarang menunjukkan bahwa sebuah nisan di kuburan Nasrani yang berada di gereja, tertulis sebuah kalimat, “disini beristirahat Florence, penemu kacamata, Tuhan mengampuni dosanya, tahun 1317″. Masih banyak cerita atau mitos lainnya tentang penemu dan pembuatan kacamata di Eropa. Semua mengklaim sebagai penemu pertama alat bantu baca dan melihat itu.

sumber : http://tidakin.blogspot.com/2010/11/rahasia-dibalik-penemuan-kacamata.html


Ragam Penyakit Mata & Penanganannya

Ragam Penyakit Mata & Penanganannya

GLAUCOMA

adalah kerusakan saraf penglihatan mata akibat tekanan di dalam bola mata yang meningkat disertai adanya defek (kerusakan) lapang pandang.

Secondary Glaucoma

Glaucoma sekunder | dok. dr.Rose

Open-angle Glaucoma

OpenAngle Glcma| dok. dr.Rose

Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyebab kebutaan kedua setelah katarak . Secara umum, gejala penyakit ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu yang tenang dan yang akut. Jenis yang tenang, sesuai namanya, tidak memberikan keluhan pada pasien kecuali bila sudah berat, lapang penglihatannya akan menyempit dan bila tidak diobati akan menyebabkan kebutaan total.

Walaupun penyakit ini tidak menular, namun dapat diturunkan. Jenis yang kedua ditandai dengan mata merah, penglihatan buram, sakit kepala, mual hingga muntah. Tekanan mata harus segera diturunkan karena dapat menyebabkan kerusakan saraf yang permanen. Penanganan glaukoma bisa dari obat-obatan, laser hingga operasi.

***

KATARAK

adalah penyakit yang ditandai adanya kekeruhan pada lensa mata.

Katarak

Katarak Matang | dok. dr. Rose

Katarak merupakan penyebab kebutaan terbesar di Indonesia. Penyakit ini dapat terjadi pada bayi, anak-anak, hingga orang tua. Penyebabnya pada bayi dan anak-anak bermacam-macam, bisa diturunkan, akibat infeksi semasa ibu hamil, penyakit metabolik dan endokrin, dan dapat disertai kelainan/cacat bawaan lainnya.

Pada orang tua umumnya karena faktor degenerasi lensa akibat usia, disertai faktor risiko lainnya seperti merokok, Diabetes mellitus, sering terkena pajanan sinar matahari, penderita asam urat, kurangnya asupan vitamin A, C dan E serta penggunaan obat-obatan yang dapat merangsang timbulnya katarak. Peradangan/infeksi pada mata, kecelakaan atau trauma pada mata juga dapat menimbulkan adanya katarak.

Sampai saat ini, penanganan katarak masih dengan operasi. Lensa yang keruh diambil, dan diberi lensa pengganti. Tujuan utama operasi adalah untuk mengembalikan kembali fungsi penglihatan. Selain itu dapat juga sebagai terapi untuk penyakit mata yang lain seperti uveitis karena lensa, atau sebagai fasilitator untuk penanganan penyakit lain seperti pada retinopati diabetika atau glaukoma. Faktor keberhasilan sangat tergantung kondisi mata sebelum operasi.

***

KONJUNGTIVITIS

adalah peradangan/infeksi pada konjungtiva (selaput bening yang melapisi mata)

Hemorrhagic conjungtivitis

Hemorrhagic Conjungtivitis | dok. dr.Rose

Penyakit ini ditandai dengan mata merah, berair, ada kotoran mata (belekan), lengket seperti ada benda asing, kadang-kadang bengkak. Bisa menyerang bayi baru lahir hingga orang tua. Bila terjadi dalam waktu 12 hingga 24 jam disebut hiperakut, akut bila kurang dari 4 minggu dan kronis lebih dari 1 bulan.

Penyebab konjungtivitis ini bermacam-macam, seperti bahan kimia, obat-obat tetes mata, alergi (debu, serbuk, bulu, angin, asap, parasit, hingga penggunaan lensa kontak yang kurang bersih), bakteri, virus (paling sering Adenovirus), kutu, bahkan dikarenakan Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Gonorrehoea (kencing nanah,) Chlamydia, Molluscum contagiosum).

Penanganan:

Penanganannya disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Umumnya ditangani dengan kompres mata air dingin, pemberian air mata buatan, pemberian vasokonstriktor/anti histamin, antibiotik. Penggunaan obat atau salep antibiotik harus sesuai resep dokter dan tangan harus selalu bersih saat penggunaan obat. Disarankan agar penyakit ini tidak menyebar pada orang lain, sering mencuci tangan, tidak menggunakan peralatan makan atau mandi secara bersamaan.

***

Disarikan oleh: dr.Rose Setiawan, SpM., MSc

*Penanganan/pengobatan sendiri tanpa ada saran/konsultasi/pemeriksaan oleh dokter ahli, bukan tanggung jawab pengasuh weblog ini.
Sumber :http://matasehat.wordpress.com/about/

10/02/11

Tips Mata Sehat

SEMUA orang pasti ingin memiliki mata yang sehat dan berfungsi seoptimal mungkin. Jadi, begitu mata bermasalah, meski sekedar keliliban, jika tidak diatasi segera, akan mengganggu aktivitas Anda. Banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan mata sehat :

  • Jalani gaya hidup sehat, misalnya dengan mengkonsumsi makanan gizi seimbang. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin A.
  • Ketika beraktivitas di luar ruang, lindungi mata dengan memakai kacamata. Dan ketika anda bekerja dengan komputer, pastikan layer monitornya sudah menggunakan kaca filter untuk menangkal radiasi komputer. Istirahatkan mata setelah bekerja 30 menit di depan komputer. Agar mata tak kering, sering-seringlah berkedip dan sesekali alihkan pandangan mata ke luar ruangan.
  • Hindari menggosok-gosok mata secara kasar dan berlebihan.
  • Bekerja dan membacalah dengan cahaya penerangan yang cukup.
  • Jauhi asap rokok.
  • Bila mata memerah, mata kering dan lelah, gunakan obat tetes mata, ROHTO adalah obat tetes mata berkualitas tinggi yang terbukti efektif meredakan mata merah, mata kering, maupun mata lelah secara cepat.
  • Kurangi jam nonton televisi.
  • Cek kesehatan mata, sedikitnya setahun sekali.

Tips ini dipersembahkan oleh Rohto

Sumber : http://www.rohto.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=95&Itemid=58

Menghilangkan Noda Hitam Bawah Mata

Ketika harus tampil cantik, memiliki lingkaran hitam di bawah mata memang sangat mengganggu. Berbagai macam cara dilakukan untuk sekedar menghilangkan noda hitam yang membandel itu.

Tak jarang juga banyak yang beralih ke aneka kosmetik yang sebenarnya memiliki efek negatif. Lingkaran hitam di bawah kelopak mata disebabkan oleh beberapa macam faktor, seperti kurang tidur, kelelahan atau penat dengan pekerjaan yang menumpuk yang berakibat menimbulkan stres, begitu pula bila terserang penyakit serta kekurangan nutrisi dan pola diet yang terlalu ketat.

Untuk menghilangkan noda tersebut sebaiknya jangan terbuai dengan janji-janji iklan kosmetik. Ingatlah sebagai indera penglihat, mata memiliki syaraf yang sangat sensitif. Lebih baik gunakan produk-produk alami yang terbebas dari bahan kimia.

Berikut beberapa bahan alami yang dapat mengurangi bayangan hitam di bawah kelopak mata, seperti yang dikutip dari her health and beauty dalam situs resminya:

Timun
Bersihkan dahulu wajah Anda dari polesan make up apapun bentuknya. Kemudian berbaringlah dan letakkan potongan timun yang telah terlebih dahulu didinginkan ke area sekitar kelopak mata. Setelah itu rilekslah beberapa saat sambil menggosokkan potongan timun dengan lembut. 15 menit kemudian bilaslah dan rasakan kesegaran alami yang timbul akibat efek timun tersebut. Kelembaban natural yang berasal dari timun bertindak sebagai penyembuh penyakit atau sebagai obat penguat. Timun memang memberikan pengaruh yang sangat baik bagi kesehatan, tak hanya untuk mengurangi lingkaran hitam atau noda lebam di mata, tapi juga dapat menghaluskan kulit wajah.

Es Batu
Jika Anda berada di bawah terik matahari dalam waktu yang cukup lama, mata Anda akan bekerja lebih ekstra dari biasanya sehingga membuat bayangan-bayangan hitam di bawah mata tampak lebih jelas. Selain akibat sinar ultraviolet, debu dan polusi juga dapat mengakibatkan iritasi pada mata. Coba saja diatasi dengan cara membersihkan wajah kemudian letakkan es batu sesuai ukuran mata yang telah dibungkus oleh kain tipis di mata. Rileks dan gosok-gosoklah dengan lembut. Manfaat dari terapi ini untuk menghilangkan noda mata akibat terbakar sinar matahari.

Labu Hijau
Sebagai pengganti timun, Anda juga dapat menggunakan labu hijau untuk mengurangi lingkaran hitam di bawah kelopak mata. Jus labu hijau ini juga diyakini dapat memberikan manfaat untuk menghaluskan serta mencerahkan kulit wajah. Lakukan secara rutin dan Anda akan terbebas dari bayang-bayang hitam tersebut.

Selain tips-tips yang telah dijabarkan di atas, ada pula penuntun umum untuk atasi bayangan hitam di bawah kelopak mata, seperti berikut ini:

* Tidurlah cukup waktu, usahakan untuk tidur lebih awal dari biasanya.

* Gunakan sunscreen setiap hari untuk memberikan kelembaban alami.

* Minum air putih yang banyak untuk atasi kulit kering.

* Biasakan untuk mengkompres mata dengan air dingin.

* Mengkonsumsi buah-buahan serta sayur mayur. Kekurangan zat besi ini merupakan salah satu penyebab noda hitam di bawah kelopak mata.
Sumber : www.keluargasehat.com

Jenis-jenis Frame/Bingkai Kacamata

Jenis-jenis Frame/Bingkai Kacamata

Bingkai kacamata ada banyak jenisnya. Untuk memilih bingkai kacamata yang tepat, anda harus memperhatikan berbagai hal. Pertama, perhatikan bentuk wajah anda. Apakah bentuk wajah anda oval, bulat, kotak, dan sebagainya? Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat di:
http://www.allaboutvision.com/eyeglasses/eyeglasses_shape_color_analysis.htm

Anda harus memilih kacamata yang sesuai dengan bentuk wajah anda. Sebagai contoh, jika wajah anda berbentuk bulat, sebaiknya jangan pilih bingkai yang bulat. Nanti tambah “ngejreng”. Pilihlah bingkai dengan bentuk persegi atau oval.

Begitu pula warna bingkainya sebaiknya disesuaikan dengan warna kulit anda. Untuk itu, selain anda memilih bingkai berdasarkan selera anda, ada baiknya anda berkonsultasi dengan konsultan optik di tempat anda membeli kacamata anda agar didapat bingkai yang tepat dan juga bergaya.

Ada beberapa jenis kacamata.

Bahan
Dari bahan sebetulnya ada bermacam-macam. Ada yang dari logam, plastik, bahkan ada pula dari kayu! Pilih bahan yang cocok untuk kulit anda. Hindarilah bahan yang membuat kulit anda alergi.

Titanium lebih mahal daripada logam lainnya karena kuat, ringan, dan banyak orang yang tidak alergi terhadap logam ini.

Bentuk
Frame/bingkai kacamata ada yang berbentuk bulat, persegi, dan ada pula yang oval. Pilihlah bingkai yang kontras dengan bentuk wajah anda. Misalkan wajah anda bulat. Jangan pilih frame yang bulat. Tapi pilih frame yang kontras dengan bentuk wajah anda misalnya persegi atau oval.
Pastikan agar besar bingkai, sesuai/proporsional dengan besar wajah anda.

Hubungan Lensa dengan Bingkai
Dari cara lensa menempel di bingkai ada 3 jenis. Bingkai penuh/full benar-benar melingkari seluruh lensa sehingga lensa melekat lebih kuat.

Bingkai Semi-rimless, hanya melingkari sebagian dari lensa. Biasanya bagian atas lensa. Sementara bagian bawah lensa dilingkari oleh tali nilon yang kuat. Semi-rimless lebih bergaya daripada bingkai kacamata penuh.
Three-piece rimless atau cukup dikenal dengan rimless di mana tangkai dan “jembatan” menempel langsung pada lensa. Tidak ada bingkai di sekitar lensa. Kacamata ini lebih bergaya, namun stabilitasnya agak kurang.
Selain 3 model di atas, ada pula kacamata rimless yang sekarang sudah jarang beredar di mana hanya ada lensa dan jembatan. Kacamata ini langsung menempel pada hidung pemakainya dan biasa disebut dengan “Pince-Nez” (dari bahasa Perancis yang artinya “Menjepit Hidung”).

Kacamata Keselamatan (Safety Glasses)

Kacamata Keselamatan berfungsi melindungi mata dari debu yang beterbangan, percikan darah, api, dan sebagainya. Jenisnya bermacam-macam tergantung dari kondisi kerja pemakainya. Ada lingkungan yang mensyaratkan bagian tertipis minimal tebalnya 1 mm.

Kacamata Keselamatan ini juga bisa dilengkapi dengan ukuran dan juga sunglasses agar pemakainya lebih nyaman dalam bekerja.

Warna
Warna bingkai kacamata yang umum adalah hitam, coklat, dan abu-abu. Namun sekarang ada pula yang merah, putih, biru, hijau, bahkan beraneka warna. Pilih warna yang sesuai dengan kepribadian anda dan warna kulit/mata anda.

Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Glasses
http://en.wikipedia.org/wiki/Pince-nez

http://www.etsu.edu/writing/adcomp_s07/00eyeglasses.htm